Rusia Gusar, Tuding Latihan Militer NATO Jadi Biang Kerok Rusaknya Pipa Gas Nord Stream

Pemerintah Rusia dibuat gusar oleh tuduhan Amerika Serikat dan sekutunya tentang rusaknya pipa gas Nord Stream yang mengalirkan gas LNG Rusia ke negara negara konsumennya di Uni Eropa. Pemerintah Rusia mencurigai latihan militer NATO di perairan Eropa bulan Juli 2022 lalu sebagai biang kerok rusaknya pipa gas Nord Stream dan memicu kebocoran gas LNG dari pipa tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Kamis (29/9/2022) kemarin menuding latihan militer NATO yang menggunakan peralatan laut dalam di dekat situs kebocoran pipa gas Nord Stream.

"Pada bulan Juli, ada latihan NATO dengan menggunakan peralatan laut dalam di daerah pulau Bornholm. Kawasan itu dijejali infrastruktur NATO," ungkap Zakharova, dikutip kantor berita Rusia, TASS. Nord Stream pada Selasa (27/9/2022) melaporkan adanya tiga jaringan pipa gas lepas pantai Nord Stream 1 dan 2 telah mengalami kerusakan yang belum pernah terjadi. Kerusakan tersebut pertama kali ditemukan pada hari Senin 26 September 2022.

Seismolog Swedia mengabarkan, ada dua kali ledakan telah dicatat di sepanjang jalur pipa Nord Stream pada hari Senin. Pada hari Kamis, Penjaga Pantai Swedia menemukan kebocoran gas lain dari pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyebut ada upaya sabotase di balik insiden bocornya pipa gas Nord Stream.

Pihaknya menduga insiden merupakan gangguan yang disengaja terhadap infrastruktur energi Eropa. Rusia langsung jadi kambing hitam dari insiden ini, mengingat Nord Stream menyalurkan gas dari Rusia ke Eropa yang sedang berselisih sejak perang di Ukraina. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, langsung buka suara pada hari Rabu (28/9/2022). Baginya, tuduhan negara Barat itu sama sekali tidak masuk akal.

"Cukup dapat diprediksi, dan juga dapat diprediksi bodoh untuk menyuarakan versi seperti itu. Itu dapat diprediksi, bodoh dan tidak masuk akal" kata Peskov, seperti dikutip TASS. Peskov juga menjelaskan, insiden yang terjadi di pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 juga menimbulkan dilema besar bagi Rusia. "Ini adalah masalah besar bagi kami. Kedua jalur Nord Stream 2 diisi dengan gas, seluruh sistem siap untuk memompa gas, dan gas ini sangat mahal," lanjutnya.

Peskov mengaku sangat prihatin dengan insiden tersebut. Apalagi, ini terjadi ketika Eropa sedang mengalami kesulitan dalam mendapatkan gas alam. Editor: Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *